Aku berada kembali. Banyak yang asing
air mengalir tukar warna,kapal kapal,elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.
Hanya.
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan.
Lebih lengang pula ketika berada antara yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpalingditarik gelisah yang sebentar-sebentar seterangguruh (Chairil Anwar, 1949. AKU BERADA KEMBALI)
Kita buka dengan puisi dari Bung Chairil Anwar, yang kata para puitis pada zaman itu mengkritik "puisi Chairil anwar sangat vulgar, menggunakan bahasa yang datar" tapi pada akhirnya pada tahun tahun setellah beilau (Chairil) meninggal barulah puisi itu di beri apresiasi yang sangat besar.
Oiya, perkenalkan ini HIMAPI (Himpunan Mahasiswa Alumni Yaspia). HIMAPI saat ini sudah besar, dia sudah tidak mau lagi di susui oleh ibunya. sesekali dia sangat nakal, apa nakalnya? padahal kapasitas, kapabilitas nya masih sedang dalam pertumbuhan. dia harusnya masih belajar merangkak, setelah merangkak dia belum bisa berjalan (layaknya manusia normal) dia jatuh, bangun, jatuh, bangun. Itulah HIMAPI
Tapi saya tak bisa pungkiri, dengan beberapa senior-senior yang berpengalaman dalam hal organisasi saya pikir itu layak nya ladunni (Ilmu yang langsung dari sang kholik). Kita beberapa kali nakal, bermain dengan sistem dan komponen-komponen nya.
Luar biasa, saya tak menyangka. kita bisa berani mendefinisikan arti Nilai-nilai sebelum kita dewasa sebelum kita benar benar faham arti Nilai tersebut
(Pendidikan Dasar Alumni YASPIA 14, 15 April 2017 Cianjur)