Metode
Penelitian Historik, Deskriptif
Dan
Eksperimental
Di susun oleh :
Muhamad Farhan Sahlani
Kelas : TARBIYAH/PAI II D
Dosen Pengampu : Dr. H. Lukman Hakim., S.Ag., M.Si
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
JLN. MUKHTAMAR NU XIXIX NO. 1 CIPASUNG SINGAPARNA KAB. TASIKMALAYA
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua khususnya kepada pembuat makalah ini, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini guna melengkapi tugas salah satu mata kuliah yang
saat ini kami tempuh.
Kami sampaikan
terima kasih kepada orang tua, dosen, teman-teman, dan semua pihak yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu yang telah menyumbangkan energi dan pikirannya
dalam penyusunan makalah ini sehingga bisa tersusun dengan waktu yang telah di
tentukan.
Kami sebagai
penyusun makalah yang berjudul “Metode Penelitian Historik, Deskriptif
Dan
Eksperimental” ini sangat menyadari adanya kekurangan yyang termuat dalam
makalah, tak ada kata sempurna tertera pada makalah ini karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT.
Semoga hadirnya
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Institut Agama
Isalm Cipasung.
Penulis
Cipasung, 25
Febuari 2017
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang
berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau
objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy
Ruslan,2003:24).
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah (
Sutrisno Hadi, 2007:3 ) [1]. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910)
mengatakan bahwa metode ilmiah ialah langkah-langkah pemecahan suatu masalah
yaitu sebagai berikut:
1.
Merasakan
adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong
perlunya pemecahan.
2.
Merumuskan
dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan
observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
3.
Mencoba
mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk
hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang
didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta
tentang penyebab masalah tersebut.
4.
Merumuskan
alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
5.
Menguji
hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang
dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa
menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah
hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya
dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.
1.
Apa
Yang di Maksud Dengan Metode Historik?
2.
Perbedaan
Metode Historik Dengan Deskriptif?
3.
Pengertian
Metode Eksperimental?
1.
Agar
Mahasiwa Dapat Mengetahui Pengertian Metode Historik, deskriptif Dan
Ekperimental.
2.
Agar
mengerti tujuan-tujuan metode tersebut.
3.
Menambah
wawasan Serta pengetahuan Mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan
paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk
merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan ,
menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan
mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis
tertentu. Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa,
karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian
ini misalnya : ”Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi“.
Penelitian historis merupakan penelitian mengenai pengumpulan dan
evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan dengan kejadian masa lampau
untuk menguji kebenaran hipotesis yang berkaitan dengan sebab akibat atau
kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat membantu menggambarkan atau
menerangkan kejadian masa kini dan
mengantisipasi kejadian dimasa yang akan
datang. Peneitin ini menggambarkan kejadian masa lalu yang kemudian
digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.
Penelitian sejarah juga dapat digunakan untuk membantu berpikir
kembali pada keadaan masa lalu, dengan alasan :
a.
Ilmu
pengetahuan yang sekarang dapat lebih baik dimengerti melalui belajar dari pengalaman masyarakat yang lalu.
b.
Pola pikir, strategi, dan tindakan masyarakat
sekarang masih banyak yang menggunakan peristiwa masa Lampau baik secara total
ditiru, dan atau sebagian dimodifikasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat sekarang..
c.
Masalah pada masa lalu masih mempunyai kaitan
dengan masalah sekarang.
Cakupan dan sasaran penelitian sejarah sebenarnya dapat luas,
termasuk kehidupan seseorang, gagasan bersama kelompok masyarakat, pergerakan
sosial, perkembangan institusi dan
kehidupan masyarakat masa lampau.
2.
Kelebihan
dan Kelemahan dalam Penelitian Sejarah
Kelebihan penelitian historis adalah
sebagai berikut:
a.
Tidak
terlalu melibatkan peneliti secara fisik.
b.
Tidak
ada kekhawatiran terjadinya interaksi antara peneliti dengan subyek.
c.
Mudah
dalam mencari sumber data
d.
Dapat
mencari data secara lebih tuntas dalam menggali informasi yang diperlukan dalam
proses penelitian.
e.
Sumber
data sudah dinyatakan secara difinitif baik nama pengarang, tempat dan waktu.
Kelemahan penelitian historis adalah sebagai berikut:
a.
Metode
sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang diamati oleh orang lain
dimasa lampau.
b.
Data
yang digunakan banyak tergantung pada data primer.
c.
Metode
ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua
yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan yang standart.
3.
Langkah-langkah
penelitian historis adalah :
a.
Menetukan
permasalahan penelitian.
b.
Menyatakan
tujuan penelitian.
c.
Mengumpulkan
data.
d.
Evaluasi
data.
e.
Melaporkan
hasil penelitian.
4.
Sumber-sumber data
dalam penelitian historis adalah :
a.
Sumber
data primer yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa
itu sendiri, dan atau saksi mata
yang mengalami peristiwa tersebut.
Sumber tersebut dapat berupa dokumena asli, relief, dan benda-benda
peninggalan masyarakat masa lampau.
b.
Sumber
data skunder yaitu data atau informasi
diperoleh dari sumber lain yang mungkin
tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut, sumber tersebut
dapat berupa buku-buku, catatan yang
berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Dari adanya sumber data primer dan sekunder ini, sebaiknya peneliti
lebih memberikan bobot pada sumber data
primer terlebih dahulu, baru kemudian
pengetahuan, data sekunder, data tersier, dan seterusnya.
5.
Pengumpulan data penelitian historis
Pada penelitian ini
tinjauan literatur dan prosedur
penelitian merupakan suatu hal yang
penting. Pada penelitian ini literature
mencakup semua jenis komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis dapat berupa dokumen resmi, rekaman, surat-surat, dan
dokumen-dokumen lain. Jika memungkinkan pada penelitian ini dapat melibatkan
wawancara dengan orang yang ambil bagian dalam suatu kejadian atau
proses yang sedang diselidiki. Analisis
data penelitian historis
Semuasumber data harus dianalisis dengan teliti secara ilmiah untuk
menentukan keotentikan dan keakuratan penelitian tersebut. Hal tersebut untuk
menghindari diterimanya statemen
orang-orang terkenal.
Dalam menetapkan keakuratan dokumen, setidaknya
ada 4 faktor yang harus dipertimbangakan yaitu :
Ø Pengetahuan dan kompetensi pengarang.
Ø Selang waktu antara kejadian dan penulisan kejadian.
Ø Motif yang biasa dari pengarang.
Ø Kosistensi dari data.
1.
Pengertian
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam
penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Atau suatu
metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang ada.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala
sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan
indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah
variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
a.
Mengumpulkan
informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala.
b.
Mengidentifikasi
masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
c.
Menetapkan
keputusan apabila orang lain menghadapi situasi yang sama.
Syarat penelitian deskriptif:
a.
Peneliti
harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
b.
Peneliti
harus memiliki kekuatan integrative.
c.
Peneliti
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan
Riau
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan objek ataus ubjek
yang sesuai dengan apa adanya,
dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek yang diteliti secara tepat. Penelitian deskriptif memerlukan tindakan yang
teliti pada setiap komponen penelitiannya agar dapat menggabarkan subjek
atau obyek yang diteliti mendekati kebenarannya.
Penelitian deskriptif memiliki beberapa keunikan yaitu :
a.
Menggunakan
kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat mengakibatkan biasnyak simpulan.
b.
Bila
peneliti menggunakan observasi,
kadangkala dalam waktu pengmpuan data tidak memperoleh data yang memadai.
c.
Memerlukan
permasalahan yang dirumuskan dengan
jelas agar pada waktu menjaring data dilapangan peneliiti tidak mengalami
kesulitan.
2.
Langkah-langkah
penelitian deskriptif adalah :
a.
Mengidentifikasi
adanya permasalahan yang dapat dipecahkan dengan metode deskriptif.
b.
Membatasi
dan merumuskan masalah secara jelas.
c.
Menentukan
tujuan dan manfaat penelitian.
d.
Melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan
permasalahan.
e.
Menentukan
kerangka berpikir.
f.
Mendisain
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk pengumpulan data, populasi,
sampel, menentukan instrumen pengumpulan
data, dan menganalisis data.
g.
Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan
teknik statistik.
h.
Membuat
laporan.
3.
Macam-macam
penelitian deskriptif
a.
Penelitian
Laporan diri.
Pada penelitian ini peneliti dianjurkan menggunakan teknik
observasi secara langsung. Peneliti mengunjungi individu yang diteliti untuk
diamati semua kegiatannya yang alami, sehingga informasi yang
didapat sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
b.
Studi
perkembangan
Merupakan suatu penelitian yang meneliti tentang perkembangan prilaku seseorang atau
kelompok. Penelitian ini dilakukan dalam periode waktu tertentu.
c.
Studi
kelanjutan
Merupakan suatu penelitian
yang dilakukan untuk menentukan
status responden setelah beberap awaktu memperoleh perlakuan tertentu.
d.
Studi
Sosiometrik
Merupakan suatu bentuk penelitian
yang menganalisis hubungan antar pribadi dalam suatuk elompok yang berkaitan dengan penerimaan dan penolakan
seseorang terhadap orang lain yang disajukan dengan menggunakan sosiogram.
1.
Pengertian
Penelitian
eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk
mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan
situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh
ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau
manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada
variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) Atau eksperimen sebagai suatu
penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau
lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau
lebih variabel lain yang di ukur. desain penelitian ekperimen dibagi menjadi
empat bentuk yakni:
a.
pre-experimental
design adalah Desain ini dikatakan sebagai
pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal
terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian.
b.
true
experimental design, dikatakan true experimental (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari
populasi tertentu.
c.
quasy
experimental design Adalah Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan
dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun
demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi
Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan
administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian
para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan
prosedur kerja baru yang lain tidak.
d.
factorial
design Adalah Desain Faktorial selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas
(sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar
menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan
terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu
sama lain. Tujuan dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu
variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu
variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus
untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk
menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental
variabel tunggal.
Contoh:
Pengaruh
Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil
Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang.
Pada prinsipnya
penelitian eksperimental dapat didefenisikan sebagai metode yang sistematis
guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat. Penelitian ini digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat suatu permasalahan. Dalam penelitian ini peneliti
memanipulasi variabel bebas dan kemudian
mengobservasi pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan. Dalam penelitian ini variabel bebas dan
variabel terikat sudah ditentukan dengan tegas oleh peneliti. Dibidang pendidikan, penelitian eksperimental dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu :
a.
Penelitian
dalam laboratorium, yaitu penelitian
yang dilaksanakan dalam ruang tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk
meningkatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang diteliti.
b.
Penelitian
diluar labor atau penelitian lapangan,
penelitian ini dilakukan
dilapangan untuk mendekati lingkungan nyata sehingga data yang diperoleh
benar-benar akurat.
2.
Karakteristik
penelitian eksperimental
a.
Variabel
bebas yang dimanipulasi.
Yaitu tindakan
atau perlakuan yang dilakukan oleh
peneliti atas pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka guna memperoleh perbedaan efek
dalam variable terikat.
b.
Variabel
lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan.
Pengontrolan
variabel ini merupakan usaha peneliti
untuk menjauhkan variabel lain dari pada variabel terikat yang mungkin
mempengaruhi penampilan variabel terikat.
c.
Observasi
terhadap variabel bebas dan variabel terikat
Observasi
dilakukan untuk melihat dan mencatat fenomen aapa yang muncul yang memungkinkan
terjadinya perbedaan diantara 2 kelompok sebagai akibat adanya control dan
manipulasi variabel.
3.
Langkah-langkah
penelitia eksperimental.
a.
Melakukan
kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan.
b.
Mengidentifikasi
permasalahan.
c.
Melakukan
studi literature dari beberapa sumber
yang relevan.
d.
Membuat
rancangan penelitian.
e.
Melakukan
eksperimental.
f.
Mengumpulkan
data kasar.
g.
Mengorganisasi
data sesuai dengan variabel yang
telahditentukan.
h.
Membuat
laporan.
4.
Desain
penelitian eksperimental.
Desain penelitian eksperimental merupakan
gambaran secara jelas tentang hubungan
antar variabel yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun hipotesis penilaian
dan tindakan yang perlu diambil dalam proses eksperimental selanjutnya.
Desain
penelitian eksperimental terbagi 2 yaitu :
a.
Desain
penelitian secara luas
Desain ini
merupakansemua proses yang yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian, yang diawali sejak penentuaan ide hingga mengetes hasil
hipotesis untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan.
b.
Desain
penelitian secara sempit
Merupakan penggambaran secara jelas tentang
hubungan antar variabel, pengumpulan
data serta analisis data. Bila suatu penelitian didesain dengan baik, maka
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keterkaitan antara variabel yang
ada dalam konteks.
BAB III
PENUTUP
Metodologi sejarah itu merupakan
suatu prosedur atau metode yang digunakan untuk tahu bagaimana mengetahui.
Metodologi sejarah atau science of methods juga berarti sebagai suatu ilmu yang
membicarakan tentang cara, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana mengetahui
peristiwa yang terjadi dimasa lampau (sejarah).
Metode sejarah digunakan sebagai
metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5
W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa),
when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Pertanyaan pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi?
Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
DAFTAR
PUSTAKA
Iskandar, Metodologi Penelitian
Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.
Sukmadinata, Nana Syaudih,”
Metode Penelitian” , Bandung : Rosdakarya, 2006
Drs. Nurul Zuriah, M.Si,
Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, PT. Bumi aksara, jakarta;2007
M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia :
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar