Selasa, 10 April 2018

MAKALAH METODELOGI PENELITIAN Metode Penelitian Historik, Deskriptif Dan Eksperimental


Metode Penelitian Historik, Deskriptif
Dan Eksperimental






Di susun oleh :

Muhamad Farhan Sahlani
(15.0156.1)
Kelas : TARBIYAH/PAI II D

Dosen Pengampu : Dr. H. Lukman Hakim., S.Ag., M.Si





INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
JLN. MUKHTAMAR NU XIXIX NO. 1 CIPASUNG SINGAPARNA KAB. TASIKMALAYA

TAHUN 2017


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua khususnya kepada pembuat makalah ini, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna melengkapi tugas salah satu mata kuliah yang saat ini kami tempuh.
Kami sampaikan terima kasih kepada orang tua, dosen, teman-teman, dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah menyumbangkan energi dan pikirannya dalam penyusunan makalah ini sehingga bisa tersusun dengan waktu yang telah di tentukan.
Kami sebagai penyusun makalah yang berjudul “Metode Penelitian Historik, Deskriptif
Dan Eksperimental” ini sangat menyadari adanya kekurangan yyang termuat dalam makalah, tak ada kata sempurna tertera pada makalah ini karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Semoga hadirnya makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Institut Agama Isalm Cipasung.











Penulis



Cipasung, 25 Febuari 2017

DAFTAR ISI

 







                                                        
                                                        

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24).
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah ( Sutrisno Hadi, 2007:3 ) [1]. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah langkah-langkah pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.
2.      Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
3.        Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.
4.        Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
5.         Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.


1.      Apa Yang di Maksud Dengan Metode Historik?
2.      Perbedaan Metode Historik Dengan Deskriptif?
3.      Pengertian Metode Eksperimental?


1.        Agar Mahasiwa Dapat Mengetahui Pengertian Metode Historik, deskriptif Dan Ekperimental.
2.        Agar mengerti tujuan-tujuan metode tersebut.
3.        Menambah wawasan Serta pengetahuan Mahasiswa.

BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu. Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ”Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi“.
Penelitian historis merupakan penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan dengan kejadian masa lampau untuk menguji kebenaran hipotesis yang berkaitan dengan sebab akibat atau kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat membantu menggambarkan atau menerangkan kejadian masa  kini dan mengantisipasi kejadian dimasa yang akan  datang. Peneitin ini menggambarkan kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.
Penelitian sejarah juga dapat digunakan untuk membantu berpikir kembali pada keadaan masa lalu, dengan alasan :
a.       Ilmu pengetahuan yang sekarang dapat lebih baik dimengerti melalui belajar dari    pengalaman masyarakat yang lalu.
b.      Pola  pikir, strategi, dan tindakan masyarakat sekarang masih banyak yang menggunakan peristiwa masa Lampau baik secara total ditiru, dan atau sebagian dimodifikasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat sekarang..
c.        Masalah pada masa lalu masih mempunyai kaitan dengan masalah sekarang.
Cakupan dan sasaran penelitian sejarah sebenarnya dapat luas, termasuk kehidupan seseorang, gagasan bersama kelompok masyarakat, pergerakan sosial, perkembangan  institusi dan kehidupan masyarakat masa lampau.
2.      Kelebihan dan Kelemahan dalam Penelitian Sejarah
Kelebihan penelitian historis adalah sebagai berikut:
a.       Tidak terlalu melibatkan peneliti secara fisik.
b.      Tidak ada kekhawatiran terjadinya interaksi antara peneliti dengan subyek.
c.       Mudah dalam mencari sumber data
d.      Dapat mencari data secara lebih tuntas dalam menggali informasi yang diperlukan dalam proses penelitian.
e.       Sumber data sudah dinyatakan secara difinitif baik nama pengarang, tempat dan waktu.
Kelemahan penelitian historis adalah sebagai berikut:
a.       Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang diamati oleh orang lain dimasa lampau.
b.      Data yang digunakan banyak tergantung pada data primer.
c.       Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan yang standart.

3.      Langkah-langkah penelitian historis adalah :

a.       Menetukan permasalahan penelitian.
b.      Menyatakan tujuan penelitian.
c.       Mengumpulkan data.
d.      Evaluasi data.
e.       Melaporkan hasil penelitian.

4.      Sumber-sumber  data  dalam penelitian historis adalah :

a.       Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku  peristiwa  itu sendiri, dan atau saksi mata  yang mengalami peristiwa tersebut.  Sumber tersebut dapat berupa dokumena asli, relief, dan benda-benda peninggalan masyarakat masa  lampau.
b.      Sumber data  skunder yaitu data atau informasi diperoleh dari sumber lain yang mungkin    tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut, sumber tersebut dapat berupa buku-buku, catatan  yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Dari adanya sumber data primer dan sekunder ini, sebaiknya peneliti lebih memberikan bobot pada  sumber data primer terlebih dahulu, baru kemudian  pengetahuan, data sekunder, data tersier, dan seterusnya.
5.      Pengumpulan  data penelitian  historis
Pada  penelitian ini tinjauan  literatur dan prosedur penelitian  merupakan suatu hal yang penting.  Pada penelitian ini literature mencakup semua jenis komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis dapat berupa  dokumen resmi, rekaman, surat-surat, dan dokumen-dokumen lain. Jika memungkinkan pada penelitian ini dapat melibatkan wawancara dengan orang  yang  ambil bagian dalam suatu kejadian atau proses  yang sedang diselidiki. Analisis data penelitian historis
Semuasumber data harus dianalisis dengan teliti secara ilmiah untuk menentukan keotentikan dan keakuratan penelitian tersebut. Hal tersebut untuk menghindari diterimanya statemen  orang-orang  terkenal.
Dalam menetapkan keakuratan dokumen,  setidaknya  ada 4 faktor yang harus dipertimbangakan yaitu :
Ø  Pengetahuan dan kompetensi pengarang.
Ø  Selang waktu antara kejadian dan penulisan kejadian.
Ø  Motif  yang  biasa dari pengarang.
Ø  Kosistensi dari data.

1.      Pengertian
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Atau suatu metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
a.       Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala.
b.      Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
c.       Menetapkan keputusan apabila orang lain menghadapi situasi yang sama.
Syarat penelitian deskriptif:
a.       Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
b.      Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.
c.       Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek ataus ubjek  yang  sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek  yang  diteliti secara tepat.  Penelitian deskriptif memerlukan  tindakan yang  teliti pada setiap komponen penelitiannya agar dapat menggabarkan subjek atau obyek  yang diteliti  mendekati kebenarannya.
Penelitian deskriptif memiliki beberapa keunikan yaitu :
a.       Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden  yang sedikit yang  dapat mengakibatkan biasnyak simpulan.
b.      Bila peneliti menggunakan observasi,  kadangkala dalam waktu pengmpuan data tidak    memperoleh data yang  memadai.
c.       Memerlukan permasalahan  yang dirumuskan dengan jelas agar pada waktu menjaring data dilapangan peneliiti tidak mengalami kesulitan.

2.      Langkah-langkah penelitian deskriptif adalah :

a.       Mengidentifikasi adanya permasalahan yang dapat dipecahkan dengan metode deskriptif.
b.      Membatasi dan merumuskan masalah secara  jelas.
c.       Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d.      Melakukan studi pustaka yang berkaitan  dengan permasalahan.
e.       Menentukan kerangka berpikir.
f.        Mendisain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk pengumpulan data, populasi, sampel, menentukan instrumen  pengumpulan data, dan menganalisis data.
g.      Mengumpulkan,  mengorganisasi,  dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik.
h.      Membuat laporan.
3.      Macam-macam penelitian deskriptif

a.       Penelitian Laporan diri.
Pada penelitian ini peneliti dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung. Peneliti mengunjungi individu yang diteliti untuk diamati semua kegiatannya yang alami, sehingga informasi  yang  didapat sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
b.      Studi perkembangan
Merupakan suatu penelitian yang meneliti  tentang perkembangan prilaku seseorang atau kelompok. Penelitian ini dilakukan dalam periode waktu tertentu.
c.       Studi kelanjutan
Merupakan suatu penelitian   yang dilakukan untuk menentukan  status responden setelah beberap awaktu memperoleh perlakuan tertentu.
d.      Studi Sosiometrik
Merupakan suatu bentuk penelitian  yang menganalisis hubungan antar pribadi dalam suatuk elompok yang  berkaitan dengan penerimaan dan penolakan seseorang terhadap orang   lain yang  disajukan dengan menggunakan sosiogram.

1.      Pengertian
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) Atau eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur. desain penelitian ekperimen dibagi menjadi empat bentuk yakni:
a.       pre-experimental design adalah Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian.  
b.      true experimental design, dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.
c.       quasy experimental design Adalah Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak.
d.      factorial design Adalah Desain Faktorial selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas (sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain. Tujuan dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.
Contoh:
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang.
Pada prinsipnya penelitian eksperimental dapat didefenisikan sebagai metode yang sistematis guna membangun hubungan  yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian ini digunakan untuk menguji   hubungan sebab akibat suatu permasalahan.  Dalam penelitian ini peneliti memanipulasi  variabel bebas dan kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh  manipulasi yang dilakukan.  Dalam penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat sudah ditentukan dengan tegas oleh peneliti.  Dibidang pendidikan,  penelitian eksperimental dibedakan  menjadi 2 bentuk, yaitu :
a.       Penelitian dalam laboratorium,  yaitu penelitian yang dilaksanakan dalam ruang tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan intensitas yang lebih  teliti terhadap  variabel yang diteliti.
b.      Penelitian diluar labor atau penelitian lapangan,  penelitian ini dilakukan  dilapangan untuk mendekati lingkungan nyata sehingga data yang diperoleh benar-benar  akurat.

2.      Karakteristik penelitian eksperimental
a.       Variabel bebas  yang  dimanipulasi.
Yaitu tindakan atau  perlakuan yang dilakukan oleh peneliti atas pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek  dalam variable terikat.
b.      Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan.
Pengontrolan variabel ini merupakan  usaha peneliti untuk menjauhkan variabel lain dari pada variabel terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel terikat.
c.       Observasi terhadap variabel bebas dan variabel terikat
Observasi dilakukan untuk melihat dan mencatat fenomen aapa yang muncul yang memungkinkan terjadinya perbedaan diantara 2 kelompok sebagai akibat adanya control dan manipulasi variabel.
3.      Langkah-langkah penelitia eksperimental.
a.       Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
b.      Mengidentifikasi permasalahan.
c.       Melakukan studi literature dari beberapa sumber  yang relevan.
d.      Membuat rancangan penelitian.
e.       Melakukan eksperimental.
f.        Mengumpulkan data kasar.
g.      Mengorganisasi  data sesuai dengan variabel yang telahditentukan.
h.      Membuat laporan.

4.      Desain penelitian eksperimental.
 Desain penelitian eksperimental merupakan gambaran secara jelas tentang hubungan  antar variabel yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun hipotesis penilaian dan tindakan yang perlu diambil dalam proses eksperimental selanjutnya.
Desain penelitian eksperimental terbagi 2 yaitu :
a.       Desain penelitian secara luas
Desain  ini   merupakansemua proses yang yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang diawali sejak penentuaan ide hingga mengetes hasil hipotesis untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan.
b.      Desain penelitian secara sempit
 Merupakan penggambaran secara jelas tentang hubungan antar variabel,  pengumpulan data serta analisis data. Bila suatu penelitian didesain dengan baik, maka dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keterkaitan antara variabel yang ada dalam konteks.


BAB III

PENUTUP
Metodologi sejarah itu merupakan suatu prosedur atau metode yang digunakan untuk tahu bagaimana mengetahui. Metodologi sejarah atau science of methods juga berarti sebagai suatu ilmu yang membicarakan tentang cara, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana mengetahui peristiwa yang terjadi dimasa lampau (sejarah).
         Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?



DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.
Sukmadinata, Nana Syaudih,” Metode Penelitian” , Bandung : Rosdakarya, 2006
Drs. Nurul Zuriah, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, PT. Bumi aksara, jakarta;2007
M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar